*Perbuatan buruk
Waktu saya masih tinggal di bilangan Slipi, Jakarta, 8 tahun silam, sy punya kasus menarik sekali. Demikian ceritanya:
Waktu itu, sy masih sering ke warnet utk keperluan membuka email, dll. Pada suatu sore, berangkatlah sy ke warnet. Tidak lama hanya, 15 menit, hanya cek email. Langsung bayar ke kasir, keluar. Persis di luar, baru 5-10 langkah dari pintu warnet, sy lupa kalau flash disk sy tertinggal di meja komputer. Bergegas balik lagi ke warnet.
Di dalam warnet dgn 10 layar komputer itu, hanya ada 4 anak kecil, usia 8-15 tahun, mereka main game. Saya tdk menemukan flash disk sy di atas meja komputer yang barusan saya pakai. Maka sy lapor ke penjaga warnet, ibu2 separuh baya, memastikan tdk ada orang lain kecuali 4 anak kecil itu. Flash disk itu meski jelek, penting sekali, ada banyak dokumen 'rahasia' milik tere-liye di dalamnya.
Karena tidak ada kemungkinan lain, saya dan penjaga warnet bertanya ke-4 anak itu. Mereka kompak menggeleng, tdk tahu, terus asyik main game. Di tanya sampai 2-3 kali, tetap bilang tdk tahu, pura-pura tidak peduli. Saya ngotot, saya bilang sy akan periksa mereka, penjaga warnet juga mendukung. Anak-anak itu terdesak, akhirnya salah-satu dari anak itu takut2 mengeluarkan flash disk dr kantong celananya.
Sy ingat sekali, sambil menyerahkan flash disk, anak kecil itu berkata, "Dia tuh yg ngambil, gw cuman nyimpan." Seketika temannya langsung membantah, dibantah lagi, jadilah ke-4 anak kecil usia 8-15 tahun itu saling membantah. Bayangkan sendiri situasinya. Saling menyalahkan, membela diri.
Demikian ceritanya.
Begitulah dunia ini. Anak kecil seusia itu saja sudah terlatih berbohong, habis2an berbohong, untuk kemudian saat terdesak, mereka mencari jalan keluar dengan menyalahkan orang lain. Apalagi orang dewasa, lebih GILA lagi bohong mereka saat merasa bersalah, yang kemudian, jika sudah terjepit, tidak bisa apa2, juga sama, salahkan orang lain, sistem, dll.
PR kita besar sekali mengubah cara berpikir, maka mari didik anak-anak kita untuk bersikap jujur, bukan pencuri, korup dan perbuatan jahat lainnya. Sekali mereka sejak kecil suka berbohong, hanya soal waktu kerusakan lebih besar terjadi.
*Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar