Minggu, November 29, 2020

ceritaku 29112020

Betul sekaliπŸ‘πŸ‘πŸ‘dulu kami juga tidak punya mobil pribadi begitu menikah mobil pribadi dijual buat modal "berjuang" di Rantau orang πŸ˜„

Alhamdulillah  untungnya kami ditugaskan di daerah yang jauh dari mall dan hiruk pikuk kemewahan jadi tidak ada godaan pengen ini itu apalagi belanja online #eeeh belum ada ya?🀣

Rumah dinas ada, motor dinas ada jadi nggak perlu lah hutang2 riba buat beli kendaraan. Ikan tinggal pasang jaring, bumbu dapur dan sayuran ada di kebun sendiri( baca:  halaman rumah) dan satu lagi sebelum booming menyimpan emas seperti sekarang kami di Maluku sudah "terbiasa" menyimpan emas karena daerah kami ada perusahaan emas terbesar di Maluku yaitu NHM. 

Mengikuti "jejak" ibu2 anggota yang senang beli "kepingan" emas saya pun ikut2an 🀣 walaupun bentuknya kecil2 seperti mainanπŸ™ˆ maklum gaji saya dan suami kala itu kalau di gabung gak nyampe 2 juta sebulan 😫 cuman bisa beli yang kecil2. 

Kami pun menahan diri untuk tidak "mudik" setiap tahun karena sekali mudik ongkosnya sama dengan gaji kami setahun 😭. Ini yang paling berat...menahan rindu 😍dulu belum ada Video Call seperti sekarang adanya ya telp rumah atau wartel.

Eh kenapa melenceng membicarakan menyimpan emas? Karena poin disini yang sangat membantu sekali ketika kami pindah ke daerah barat dimana disini agak susah untuk mendapat rumah dinas karena kurangnya jumlah rumah dinas ditambah lagi oknum2 yang "minta" diganti uang pemeliharaan mereka selama tinggal di rumah dinas...astagfirullah hampir nangis rasanya ketika di minta mengganti sampai puluhan juta. 

Saya dan suami memutuskan tidak mau mengganti kami memilih tinggal di Mess di daerah Cimahi, satu kamar untuk kami ber5 coba bayangkan πŸ˜„πŸ˜„ bahkan kamar mandi dan kompor pun di dalam kamar. Alhamdulillah  kamarnya lumayan besar kalau masak pintu dan jendela di buka lebar2 biar asapnya tidak berkumpul di kamar. Pernah kami di kunjungi senior dan yunior ke mess dan dari tatapan mereka terlihat kasihan pada kami 🀣🀣, sekarang benar2 jadi cerita indah kalau kami kumpul sekeluarga.

Cimahi - Bandung lumayanlah tiap hari bermotor berdua menembus dinginnya angin setiap habis subuh. Suami dinas di kodiklat sementara saya di Puskesmas Ujungberung Indah terlalu jauh kalau diantar ke sana. Jadi saya "diturunkan" suami di alun2 ada halte bus Damri di sana dan saya pun naik Damri dari alun2 ke ujungberung lumayan bisa nyambung tidur di bus🀣🀣 busnya nyaman dan full ac dulu tiketnya hanya 3000 perak nggak tau sekarang berapa. Sampai sopir dan kondukter bus kenal karena saya sering jadi penumpang terakhir yang turun saking jauhnya 🀣. 

Begitu sayangnya Tuhan pada kami, perjuangan kami mengumpulkan uang dan sedikit "sumbangan" dari Mertua  dan Orangtua pada kami πŸ˜πŸ™  akhirnya kami  bisa membeli sebuah rumah mungil untuk kami dan anak2 berteduh. Kala itu harga jual emas sekitar 450 ribu pergram kalau tidak salah padahal kami membelinya di harga sekitar Rp 110 ribu pergram pokoknya sekitar itu...lupa berapa tepatnya! Setelah tinggal di rumah "baru" apakah lantas kami pun beli mobil baru? Ya nggaklah! Duitnya nggak cukup 🀣🀣

Tapi tak jadi masalah karena ke puskesmas saya cukup jalan kaki karena "tetanggaan" 😍 hanya sedikit kesulitan kalau ada rapat2 di hotel atau di dinas. Dulu belum ada gojek atau gocar online seperti sekarang. Jadi disaat teman2 sejawat datang dan pergi dengan macam2 mobil keluaran terbaru maka saya tetap...naik angkot! Kenapa harus malu? Pun ketika saya mengalami mutasi dari puskesmas ujungberung Indah ke Puskesmas Cibiru, Arcamanik, Rusunawa dan terakhir Puskesmas Sekejati tetap "ngangkot". Sampai akhirnya singkat cerita (biar tidak terlalu panjang🀣) kami "dimampukan" Nya untuk membeli kendaraan secara Cash walaupun hanya mobil second. 

Jadi jangan melihat yang sekarang, dulu kami juga pernah "susah" apakah kami berkeluh kesah? Tidak ada satupun keluarga yang tahu karena kami mencukupkan apa yang menjadi kebutuhan kami. Tidak neko2 ingin ini itu di luar kemampuan...Alhamdulillah  bisa melewati semua ini...semoga tetap istiqomah πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

Sudah ah ceritanya...ada yang baca sampai habis nggak ya?🀣🀣🀣

Kamis, November 19, 2020

Mie Akung

Bandung Wisata Kuliner 

Siapa yang bisa memungkiri kalau bandung adalah surganya  pencinta kuliner mulai dari jajanan jadul sampai modern tersebar di beberapa pelosok Kota Bandung walaupun pandemi tetap ramai hanya di modifikasi ada yg hanya melayani pembelian delivery atau pick upπŸ‘

Mie...makanan kesukaan F3 pun banyak jualannya di bandung dalam aneka bentuk menu. 
Salah satu menu mie khas Bandung adalah yamin yang serupa mie ayam, namun warnanya lebih cokelat karena ditambah kecap manis. Yamin disajikan kering dengan kuah terpisah. Mirip2lah mie ayam sari rasa tapi sedikit berbeda. 

Begitu banyak restoran bahkan gerobak kaki lima yang menyediakan menu yamin ini salah satu yang legendaris adalah Mie Baso Akung  di Jalan Lodaya.  Racikan yamin di sini terkenal enak dengan tambahan topping ceker super lembut.

Tahunya merupakan tahu putih yang empuk dengan isian adonan bakso. Sementara siomaynya berukuran besar. Dibuat dari adonan ayam dan ebi...rasanya memang nikmat sekali 😍

Untuk mie kuah memakai mie yang sama. Mie putih polos ini juga ditambahkan suwiran ayam yang gurih enak. Pelengkap baksonya ada dua butir berukuran cukup besar. Warna baksonya cokelat gelap dengan tekstur empuk dan lembut. Rasa dagingnya juga kuat terasa kalau bukan bakso abal2

Rumah makan  ini juga menyediakan pilihan yamin dengan tingkat kemanisan sesuai selera. Misalnya yamin asin, sedang, atau manis. Kalau saya lebih senang yg asin karena manisnya itu terlalu kental kalau di lidah saya 🀣

Oiyaa porsi mie di sini  jumbo lho! Sepertinya bisa dihabiskan dua orang saat tak terlalu lapar (Ssst...adek fani habis seporsi, mama dan papanya bagi duo) Tapi jangan khawatir mereka juga  menawarkan menu mie setengah porsi, 

Panjang juga ya kupasan tentang mie akung ini 🀣🀣🀣 Jadi tunggu apalagi bagi yang jalan2 ke bandung jangan lewatkan kesempatan menyantap mie legendaris urang bandung ini.

#latepost
#ditulisSambilMenungguAcaraDimulai

Bandung. 19 November 2020

Buah Namnam

Buah Nam Nam.

Buah ini kulitnya berwarna kecokelatan dan bentuk dagingnya mirip dengan jengkol. Ada kisah sedih dibalik cerita buah yang rasanya ternyata asam ini.

Duluuu waktu kecil kami tinggal di lapangan hatta kalau mau ke cinde suka lewat Jln Candi Angsoko nah disana ada rumah teman saya yang punya tanaman buah ini. Buahnya banyaaak sekali tapi sayang teman saya ini tidak mau berbagi dengan alasan belum masak selalu bilangnya belum masak 😭 akhirnya saya sudah tidak mau lagi meminta dan melupakannya #kasian yaa aku😭

Setelah puluhan tahun akhirnya bisa merasakan bagaimana rasa buah ini...Alhamdulillah πŸ˜‡ Semoga teman saya itu membaca status ini 🀣🀣

Sekarang saya sudah punya tanaman buah ini...saya berjanji kalau kelak dia berbuah lebat maka siapa saja yang ingin mengicipinya boleh ambil sendiri ke rumah😍😍 

Doakan cepat berbuah lebat yaa karena ternyata buah ini banyak manfaatnya salah satunya meningkatkan sistem imun.

Ilustrasi :
Kiri : buah nam nam yg saya beli di tokopedia bandung

Kanan : pohon nam nam dari Mr G pohon namnam saya ada di Palembang  nanti insyaAllah pulang saya fotokan 

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4938425/mengenal-buah-namnam-dan-5-manfaatnya-salah-satunya-imunitas-tubuh