Rabu, Oktober 18, 2017

Alarm, pentingkah? Copas Eva Badru

Kenapa ya orang yang melakukan gaya hidup ketofastosis itu kalau kemasukan glukosa kebanyakan mengeluarkan gejala?
Beda dengan jika hanya melakukan pola makan ketogenic saja, kok aman-aman saja walaupun cheating sekalipun.
—�—�—�—�—�

Karena dalam KetoFastosis, tubuh manusia itu benar-benar dibuat KETOSIS. Pencapaian kondisi metabolisme manusia yg menggunakan molekul keton sebagai bahan bakar tubuh dicapai dengan cara yang lebih alami yaitu BERPUASA. Puasa menahan makan yg berpotensi untuk melakukan prilaku berlebihan. Ketosis dalam KetoFastosis itu terjadi secara naturally, tidak perlu dimanipulasi dengan makanan rendah karbo. Saat manusia sering berpuasa dan berhasil menurunkan glukosa darah menjadi dibawah 80mg/dl dan mengganti bahan bakarnya menjadi keton, maka hormon insulin akan tetap dikisaran bolus atau normal.

Insulin akan tetap ada dan bekerja HANYA saat dibutuhkan, saat pasca makan atau refill. Saat masuknya lemak dan protein, pun menggunakan peran insulin. Karena lemak itu 10% insulingenic, protein 56% insulingenic. Maka BOHONG jika ada statement yg menyatakan : KetoFastosis mematikan kerja insulin.

Tanpa hormon insulin, maka produksi keton akan bablas tidak terkendali. Insulin itu regulator atau sebagai negative feed back loop terhadap hormon glucagon penghasil molekul keton. Tanpa insulin, manusia yang menggunakan metabolisme keton akan mengalami KETOACIDOSIS atau keracunan keton.

Dalam pola makan KETOGENIC tanpa puasa, perilaku makan kapapun, tidak ada batasan KAPAN untuk makan. Perilaku berlebihan masih diijinkan selama rasio intake karbohidrat, lemak dan protein diseimbangkan. Itu artinya jika melakukan ketogenic saja, kita harus MENGHITUNG asupan kalori dari ketiga jenis makro nutrisi tersebut.

Ingat, karbohidrat itu 100% insulingenic, ditambah protein 56% insulingenic. Jika TIDAK MAMPU menghitung rasio kalori makanan dari ketiganya, maka kemungkinan terbesar dari pelaku pola makan ketogenic sebetulnya TIDAK mengalami deep ketosis.

Dalam KetoFatosis, kondisi deep ketosisnya MELINDUNGI manusia untuk TIDAK KELEBIHAN GLUKOSA atau melindungi tubuh manusia untuk tidak mengalami HYPERGLICEMIA.

Hyperglicemia adalah kondisi tubuh yang KELEBIHAN glukosa dalam darah.

Manusia yang melakukan KetoFastosis jika kelebihan glukosa dalam darahnya, tubuhnya akan otomatis MENGINGATKAN dengan cara mengeluarkan gejala seperti : mual, muntah, pusing, gatal-gatal, diare, dlsb.
Gejala tersebut adalah SISTEM PROTEKSI TUBUH dalam memberi peringatan kepada kita jika glukosa dalam darah berlebihan.

Gejala peringatan terhadap tubuh ini sifatnya AKUT.
Accute (akut) adalah sesuatu yang datang menyerang tiba-tiba karena sesuatu dan menyebabkan sesuatu saat itu juga. Sifat yang akut ini MENGINGATKAN kita untuk lebih waspada terhadap sesuatu yg asalnya dari luar dan berpotensi merugikan host (tubuh manusia)

AKUT = SAKIT = INGAT.

Alarm atau gejala kemasukan glukosa berlebihan saat deep ketosis itu mengingatkan manusia untuk tetap waspada : JANGAN SAMPE KETINGGIAN GLUKOSA DARAHNYA, BERBAHAYA BAGI TUBUH.

Maka kembalikan pertanyaannya kepada manusia yg melakukan pola makan ketogenic yg tidak mengeluarkan gejala apapun saat kemasukan glukosa banyak, yakin anda dalam kondisi ketosis?

Ingat, manusia itu hanya bisa menggunakan 2 metabolisme, yaitu metabolisme glukosa, (menggunakan glukosa sebagai bahan bakar) atau metabolisme keton (menggunakan keton sebagai bahan bakar). TIDAK ADA manusia yg menggunakan metabolisme glucose-keton pada saat bersamaan.
Jika asupan karbohidrat tinggi maka asupan lemak diturunkan. Jika asupan lemak tinggi maka asupan karbohidrat diturunkan. Seimbangkan rasionya. Karena contoh nyata dari pelaku tinggi karbo dan tinggi lemak, kita bisa lihat bukti nyatanya pada kehidupan sehari-hari : lemak darah yang teroksidasi glukosa (glycation) dan berpotensi menyebabkan stroke, gagal jantung, serta masalah patologis lainnya. Jangan bangga jika merasa sudah melakukan pola makan ketogenic namun tidak mengeluarkan gejala apapun saat kemasukan glukosa atau saat cheating sekalipun, apa bedanya dengan pola makan 4 sehat 5 sempurna? Berpikirlah.

Saat manusia memasukan glukosa terus menerus dan TIDAK ADA PENGINGAT atau alarm, maka siap- siap untuk menjadi KRONIS.

KRONIS adalah kondisi sesuatu yang terjadi karena hasil dari AKUMULATIF atau hasil “tabungan” yang tiba-tiba meledak bagaikan bom waktu.

Maka, Lebih baik akut yg sifatnya gejala pengingat ,tiba- tiba terserang (mengeluarkan gejala sebagai pengingat) lalu dihilangkan saat itu juga melalui pembuangan (mual muntah, diare, keluar lewat pori2 dengan gatal2) daripada kronis, kondisi sakit yg sudah parah hasil dari akumulatif atau tabungan sekian lama dan lebih susah untuk dihilangkan

Lihat contoh kondisi nyata didunia modern ini, dimana manusia yang overweight atau gendut merasa sehat-sehat saja, kondisi dimana manusia yang selalu kurus padahal makan karbo banyak tapi merasa baik-baik saja, kondisi dimana gula darah mencapai 550mg/dl namun merasa baik-baik saja. TIDAK ADA MENUNJUKAN GEJALA. Pada saatnya nanti meledak bagaikan bom waktu, itulah kondisi kronis.

HYPERGLICEMIC atau ketinggian gula darah tidak terasa didunia modern yang penuh dan selalu tersedia makanan tinggi karbohidrat dimana-mana.

HYPOGLICEMIC (rendah gula darah) akan terasa karena mengeluarkan gejala.

KetoFastosis melindungi dari kegiatan makan yang berlebihan, kemasukan karbo berlebihan dan ANTI ketinggian gula darah.

Metabolisme yg diputar balikan, memunculkan metabolisme masa lalu, bukan masa modern.

Yang jika SAKIT itu menjadi PENGINGAT.
SAKIT =INGAT.

Bukan didunia modern yang TIDAK ADA pengingat dan jika sudah kronis, melakukan solusi dengan menekan gejala dengan obat-obatan kimia.
Bukan pula di pola makan ketogenic yang makan karbo banyak tapi tidak mengeluarkan gejala.

KETOSIS adalah sistem metabolisme manusia yg Tuhan pasang OTOMATIS dari sejak manusia dilahirkan kebumi. Itu FAKTA.
KetoFastosis membuat tubuh manusia kembali kebentuk alamiahnya.

Salam KetoFastosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar